Minggu, 06 Desember 2009

Noise Dan Signal Dalam Pasar Emas…

Di pasar emas (juga pasar modal, pasar uang dlsb); Noise adalah issue-issue sesaat yang berpengaruh pada fluktuasi harga emas.
Signal yang sangat jelas bisa dilihat pada harga emas dunia dari rentang waktu Januari 2000 sampai awal Desember 2009 ini atau rentang waktu 10 tahun terakhir, dimana harga emas dunia dalam US$ naik menjadi lebih dari 3 kali lipatnya (323 %); maka bila Anda investor emas atau Dinar yang berorientasi jangka panjang – kemungkinan besar Anda telah menangkap dan memanfaatkan Signal yang sangat jelas ini
.

Written by Muhaimin Iqbal
Sunday, 06 December 2009 06:24
Noise and Signal

Saya sering mendapat pertanyaan terutama dari klien-klien yang baru atau calon klien tentang naik turunnya harga emas dunia; pertanyaan ini lebih sering muncul pada saat terjadi perubahan drastik – baik itu harga naik ataupun harga turun. Mudah-mudahan tulisan ini dapat menjawab secara umum – mayoritas dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Dalam pasar mata uang, pasar modal, komoditi dan tak terkecuali pasar emas ada istilah Noise And Signal yang berperan dalam pergerakan harga. Seperti ketika Anda mencari gelombang radio, ketika gelombang yang Anda putar tidak terlalu pas, stasiun terlalu lemah atau terlalu jauh – ada suara kresek-kresek yang tidak jelas – itulah Noise. Sementara bila Anda bisa menangkap suara yang sangat jelas, maka itulah Signal yang sesungguhnya.

Di pasar emas (juga pasar modal, pasar uang dlsb); Noise adalah issue-issue sesaat yang berpengaruh pada fluktuasi harga emas. Namanya juga issue – bisa benar, bisa juga salah – bahkan bisa juga di rekayasa oleh pihak tertentu. Sifat pengaruhnya jangka pendek, setelah issue atau penyebab jangka pendek tersebut mereda – maka harga emas akan kembali ke trend yang semula.

Contoh issue sesaat yang menjadi Noise di pasar emas secara berulang-ulang adalah (rencana) pelepasan emas IMF yang saya tulis di blog saya satu setengah tahun lalu (7 Mei 2008). Contoh lain adalah jatuhnya harga emas dunia akhir pekan ini setelah Amerika mengeluarkan data pengangguran yang ternyata tidak seburuk yang disangkakan oleh pasar – meskipun data ini juga diragukan oleh banyak pihak.

Bila Noise bisa disebabkan oleh issue sesaat yang tidak harus benar; tidak demikian halnya dengan Signal. Signal disebabkan oleh alasan yang bersifat fundamental dan biasanya berdampak dan teruji dalam jangka panjang. Dalam harga emas dunia yang dihitung dengan uang US$ misalnya; alasan fundamental yang mempengaruhi harga emas dunia antara lain ya nilai uang US$ itu sendiri. Uang US$ sangat dipengaruhi oleh fundamental ekonomi Amerika, maka harga emas dunia dalam US$ sangat dipengaruhi oleh ekonomi Amerika.

Di negara seperti Indonesia harga emas dalam Rupiah; Signal naik turunnya dalam jangka panjang selain tergantung ekonomi Amerika (karena harga emas internasionalnya tetap dalam US$) juga tentu saja sangat tergantung dengan ekonomi Indonesia sendiri , untuk ini lihat tulisan saya tentang Mengenal Gold Dinar Quadrant.

Grafik diatas adalah contoh Noise dan Signal ini; contoh Noise besar saya ambilkan periode antara Maret 2008 s/d November 2008 dimana pada periode tersebut harga emas dunia turun sampai 21 %-nya. Penyebabnya adalah issue-issue penyelamatan krisis ekonomi yang tidak jelas selama periode tersebut disamping juga faktor musiman. Bila Anda investor emas atau Dinar yang baru dan hanya menangkap Noise, maka pastilah Anda pada periode tersebut kecewa dengan penurunan ini.

Untuk contoh Signal yang sangat jelas saya ambilkan harga emas dunia dari rentang waktu Januari 2000 sampai awal Desember 2009 ini atau rentang waktu 10 tahun terakhir, dimana harga emas dunia dalam US$ naik menjadi lebih dari 3 kali lipatnya (323 %); maka bila Anda investor emas atau Dinar yang berorientasi jangka panjang – kemungkinan besar Anda telah menangkap dan memanfaatkan Signal yang sangat jelas ini.

Karena saya tidak pernah menganjurkan Anda untuk berspekulasi dengan harga emas jangka pendek; maka memahami Signal yang mempengaruhi atau menggerakkan harga emas jangka panjang adalah tema sentral dari tulisan-tulisan saya di situs ini. Wa Allahu A’lam.
Last Updated on Sunday, 06 December 2009 06:30

Copyright © 2009 Gerai Dinar. All Rights Reserved.
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.

Rabu, 02 Desember 2009

Korut Potong 100 Won Jadi 1 Won

Korea Utara pada hari Selasa (1/12) menyebutkan, sanering nilai won sebesar dua digit itu berlaku mulai hari Senin (30/11). Perubahan kebijakan pemerintah komunis Korut di bidang keuangan publik ini merupakan yang pertama dalam 17 tahun terakhir ini.
Pemerintah membatasi jumlah yang ditukar paling banyak 100.000 won per orang.
”Ini sama dengan merampas kekayaan orang dengan kekerasan, mengurangi daya beli mereka secara tajam.


Rabu, 2 Desember 2009 | 06:01 WIB


SEOUL, KOMPAS.com - Pemerintah Korea Utara melakukan sanering atau pemotongan nilai mata uang won secara tajam, dari 100 won menjadi 1 won. Langkah itu untuk menekan laju inflasi dan mengekang aktivitas pasar gelap yang telah memperburuk kondisi ekonomi nasional.

Laporan media massa di Korea Utara pada hari Selasa (1/12) menyebutkan, sanering nilai won sebesar dua digit itu berlaku mulai hari Senin (30/11). Perubahan kebijakan pemerintah komunis Korut di bidang keuangan publik ini merupakan yang pertama dalam 17 tahun terakhir ini.

Pejabat perdagangan luar negeri Korut, seperti dikuti kantor berita Yonhap di Seoul, Korea Selatan, menegaskan, pemotongan nilai won memicu rush. Pejabat di Seoul meragukan laporan itu.

Warga Pyongyang pun berbondong-bondong menyerbu pasar gelap guna menukarkan won dengan yuan China dan dollar AS. ”Penduduk Pyongyang terkejut dan panik karena reformasi mata uang itu,” kata para pedagang valas di pasar gelap.

Agen kantor berita China, Xinhua, di Pyongyang melaporkan, Deplu Korut sudah memberi tahu semua kedutaan besar di sana bahwa uang kertas lama, surat berharga, termasuk cek masih bisa ditukarkan hingga hari Minggu. Toko-toko milik negara telah ditutup untuk mengakomodasi perubahan itu. Para pramuniaga mengatakan, toko akan buka kembali sepekan lagi setelah harga baru ditetapkan oleh pemerintah.

”Rasio konversi telah ditetapkan 100 menjadi 1. Oleh karena itu, setiap 1.000 won kini ditukar menjadi 10 won dan 100 won menjadi 1 won,” ungkap seorang pejabat seperti dikutip Yonhap. Dia pun melanjutkan, ”Pasar-pasar gelap di Pyongyang pun kacau-balau karena penduduk bergegas mengubah mata uang lokal ke yuan China dan dollar AS.”

Xinhua juga melaporkan Kementerian Luar Negeri Korut tidak memberikan alasan-alasan akan perubahan tersebut. Adapun Badan Intelijen dan Kementerian Unifikasi Korsel di Seoul mengatakan, pemerintah telah menerima laporan tentang pemotongan nilai won Korut itu, tetapi tidak bisa mendapat konfirmasi soal itu dari Pyongyang.

”Dalam kasus-kasus terdahulu, Korut biasanya mengambil satu keputusan berdasarkan arahan anggota kabinet dari dewan rakyat pusat, yang kemudian dirilis media resmi pada hari itu,” kata juru bicara Kementerian Unifikasi, Chun Hae Sung.

Surat kabar Chosun Ilbo di Pyongyang melaporkan, sanering merupakan strategi Kim Jong Il mengendalikan rezimnya. Sebenarnya, 24 juta penduduk Korut sedang bersiap-siap mendesak Kim untuk segera menyerahkan kekuasaan kepada salah seorang dari tiga anak laki-lakinya.

Menegaskan peran negara

Park Hyeong-Jung, peneliti senior pada Institut Unifikasi Nasional Seoul, mengatakan, sanering dilakukan untuk menegaskan peran negara dalam mengendalikan inflasi dan aktivitas pasar gelap. Pemerintah membatasi jumlah yang ditukar paling banyak 100.000 won per orang.

”Ini sama dengan merampas kekayaan orang dengan kekerasan, mengurangi daya beli mereka secara tajam. Langkah yang ekstrem ini bertujuan melemahkan fungsi pasar bebas yang sedang berkembang di sana,” katanya.

Mata uang Korut, yang disebut won sama seperti mata uang Korsel, secara resmi telah digunakan untuk membendung arus mata uang asing. Namun, nilai aktualnya yang diakui di pasar gelap malah merosot tajam.

Pemerintah Korut secara efektif telah memanggil pulang semua pejabat perdagangan untuk mengawal peredaran mata uang asing. Peredaran itu pun dibatasi, kecuali sebagian dari mata uang asing itu bisa ”disumbangkan” kepada pemerintah pusat. Praktik ini sebetulnya adalah sinyal dari buruknya sistem moneter dan keuangan modern.

Kasus salah urus ekonomi bertahun-tahun, bencana alam, runtuhnya Uni Soviet, dan sanksi internasional atas ambisi nuklir Pyongyang telah mengguncang ekonomi Korut. Utusan khusus AS untuk Korut, Stephen Bosworth, mengunjungi Pyongyang awal pekan depan. Dia akan membujuk Korut agar meninggalkan program nuklirnya.(REUTERS/AFP/AP/CAL)