Written by Muhaimin Iqbal
Wednesday, 04 February 2009 13:34
Ada berita menarik yang saya ingin share dengan pembaca situs ini, berita ini dimuat di Blommberg kemarin. Bagi yang tertarik baca beritanya langsung - silahkan klik ke link yang saya berikan ini. Bagi yang tidak sempat baca berikut saya sampaikan inti sarinya.
Dalam sebuah interviewnya Eric Sprott, Chairman dan pendiri Sprott Asset Management Inc. Canada mengungkapkan bahwa Amerika baru dalam tahap awal depresi yang akan mendorong harga emas naik lebih dari dua kali dari sekarang - perkiraan dia akan berada pada kisaran angka US$ 2000/ oz.
Pendapat Eric Sprott ini menjadi perhatian dunia karena selain dia mengelola dana yang besarnya US$ 4.5 Milyar; pernyataan-pernyataannya sebelumnya juga banyak yang terbukti. Beberapa bulan sebelum tragedi Lehman Brothers dan Bear Stearns & Co. misalnya, Eric sudah mengingatkan akan apa yang disebut systemic financial melt down.
Keputusan Eric Sprott yang sejak Maret tahun lalu mulai mengamankan sebagian dana yang dikelolanya ke emas juga terbukti menjadi keputusan yang benar, sejak keputusan tersebut 81 dari Fortune 500 Companies telah mengalami penurunan index sampai 62 %.
Masih dari sumber berita yang sama, sebenarnya bukan hanya Eric Sprott pengelola dana besar yang mulai mengalihkan sebagian dananya ke emas. Di New York ada Green Light Capital, Inc. yang mengelola US$ 5.1 Milyar yang juga sudah mulai membeli emas untuk mengamankan asset-nya.
Pertanyaannya adalah mengapa pengelola dana sekaliber Eric Sprott berpikir untuk mulai mengalihkan dananya ke emas ?. Menurut Eric Sprott, ada kemungkinan segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah Amerika untuk menyelamatkan ekonominya akan gagal.
Upaya terbesar dalam menyelamatkan ekonomi Amerika intinya adalah melalui penerbitan hutang baru dalam berbagai bentuknya. Masalahnya sekarang adalah siapa yang akan membeli hutang-hutang baru tersebut ? lha wong seluruh dunia sekarang juga lagi sibuk menyelamatkan ekonominya sendiri.
Sebagaimana prediksi ekonomi pada umumnya, prediksi Eric bisa benar dan bisa pula keliru. Namun kalau kita invest di emas atau Dinar sekarang - tidak akan ada ruginya - apapun yang terjadi dengan hasil prediksi Eric.
Bila ternyata harga emas melonjak lebih dari dua kalinya dari sekarang (artinya daya beli uang kertas anjlog), kita telah pula menyelamatkan asset kita. Kalau yang terjadi sebaliknya - harga emas turun - kita juga tahu emas atau dinar tidak pernah kehilangan daya belinya. Wallhu A'lam.
Last Updated on Thursday, 05 February 2009 11:26
Copyright © 2009 Gerai Dinar. All Rights Reserved.
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL License.
Alasan Fundamental Untuk Memilih Dinar…
1. Dinar emas adalah uang yang digunakan oleh Rasulullah SAW tidak hanya untuk jual beli, tetapi juga untuk penerapan syariah itu sendiri.
a. Nisab zakat yang diukur dengan 20 Dinar atau 200 Dirham.
b. Batasan Hukum potong tangan bagi pencuri batasannya adalah nisab pencuri ¼ Dinar.
c. Diyat atau uang darah [dibebaskan dari hukum qisas (dibunuh)] yang besarannya 1000 Dinar.
Lantas bagaimana kita bisa tahu seseorang menjadi wajib zakat atau malah sebaliknya berhak menerima zakat kalau ukurannya yang berupa Dinar atau Dirham saja kita tidak mengenalnya ?.
2. Fakta di dunia modern ini bahwa uang kertas tidak akan bertahan terlalu lama. Semua uang kertas yang ada di dunia modern ini, tidak ada satupun yang telah membuktikan dirinya bisa survive dalam seratus tahun saja. Bisa jadi nama uangnya masih ada, tetapi jelas daya belinya sangat jauh berbeda dalam rentang waktu tersebut.
Padahal disisi lain ada uang yang daya belinya terbukti tetap lebih dari 1400 tahun yaitu Dinar. Di jaman Rasulullah SAW 1 Dinar cukup untuk membeli kambing, saat inipun 1 Dinar bisa membeli kambing yang baik di Jakarta.
Grafik Harga Emas Harian - Mingguan - Bulanan -Tahunan
Investasi Emas : Koin Dinar, Emas Lantakan Atau Emas Perhiasan ?
Default value (nilai) uang kertas, saham,
Nah sekarang sama-sama investasi emas, mana yang kita pilih ? Koin Emas, Emas Lantakan atau Perhiasan ?
BACA SELENGKAPNYA...........
Sabtu, 07 Februari 2009
Bahkan Investor Besar-pun Lari Ke Emas...
Investasi Emas, Why Not?
Emas dari dulu memang menjadi fenomena yang menarik hati. Memang benar apa yang dilakukan para orang tua jaman dulu yang gemar membeli emas atau tanah dari pada barang lainnya. Karena mereka tahu bahwa harga emas bakal naek terus dari tahun ke tahun. Investasi emas untuk jangka panjang (long term) memang sangat menjanjikan disamping simple juga tidak terlalu membutuhkan keahlian khusus untuk menjalankannya. Sama halnya dengan investasi tanah. Kendalanya mungkin pada keamanan penyimpanan emas itu sendiri, apakah di simpan di rumah atau di bank (Safe Deposit Box Bank). Perjalanan harga emas dari tahun ke tahun sangat fantastis, tahun 1998 harga emas per gramnya mencapai Rp 25,000,-, tahun 2004 sudah mencapai Rp. 90,000,-, sedangkan sekarang harga per gramnya per tanggal 29 Mei 2008 sudah mencapai Rp. 279,000,-. Memang harga emas belakangan ini sempat naik turun akibat fluktuasi harga minyak dunia. Ya, setidaknya kita perlu jeli untuk memanfaatkan peluang berinvestasi emas mengingat kondisi tersebut.
Kenapa Emas?
TEORI INVESTASI
Jangan Taruh semua Telor dalam satu keranjang. Pastikan investasi anda berada dalam beberapa instrumen invesatsi anda selain tanah, saham, obligasi, dan emas tentunya.
SEJARAH BERKATA
Sejarah membuktikan emas tidak memiliki efek inflasi (ZERO INFLATION EFFECT) dan cendrung stabil dengan nilai yang riil.
TEORI KELANGKAAN (SCARCITY)
Di beberapa negara terjadi penurunan produksi emas, sehingga menimbulkan kelangkaan (scarcity) emas di masyarakat sedangkan permintaan terhadap emas meningkat. Hal ini bisa memicu kenaikan harga emas.
(Ditulis oleh : Gede Suarnaya, dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar