Written by Muhaimin Iqbal
Tuesday, 03 March 2009 07:05
Sinyal belum beresnya system keuangan ribawi di dunia masih terus bermunculan dari hari ke hari. Pasar saham dunia semalam ditutup dengan penurunan yang sangat tajam, DOW turun 4 % menjadi 6763.29 yaitu terendah sejak 12 tahun terakhir.
Harga minyak dunia juga turun lebih dari 10 % dipicu oleh kekawatiran memburuknya ekonomi sehingga konsumsi bahan bakar akan turun. Harga emas-pun turun tetapi tidak sebesar penurunan harga minyak dan komoditi lainnya.
Yang lebih menghebohkan lagi di berita-berita finansial kemarin adalah diumumkannya kerugian AIG – raksasa asuransi dunia – sebesar US$ 61.7 Milyar, suatu angka kerugian korporasi terbesar sepanjang sejarah Amerika.
Bukan hanya kerugian yang selangit ini yang bikin heboh, tetapi juga AIG dituntut oleh mantan salah satu direksi yang juga pemegang sahamnya yaitu Maurice Greenberg. Greenberg menuduh manajemen AIG menutupi kondisi keuangan yang sebenarnya sehingga pemegang saham terbujuk untuk membeli saham tambahan dalam deferred compensation plans. Para pemegang saham ini akhirnya kehilangan seluruh investasinya di AIG setelah kerugian raksasa tersebut terungkap.
Bersamaan dengan hebohnya kerugian AIG; ‘dewa’-nya investasi Amerika Warren Buffet juga membuat heboh pasar investasi dengan surat terbuka ke para pemegang sahamnya. Di antara isi surat terbuka tersebut Buffet mengakui bahwa dirinya telah membuat beberapa langkah bodoh sehingga keuntungan kelompok usaha yang dipimpinnya anjlog 96 % dari tahun sebelumnya.
Krisis kali ini nampaknya lebih besar dampaknya bagi Amerika ketimbang peristiwa WTC 9/11. Ketika peristiwa WTC terjadi, Warren Buffet dengan perusahaannya Berkshire Hathaway relatif tidak terganggu. Saya masih ingat selepas peristiwa WTC ketika saya sebagai eksekutif perusahaan asuransi terbesar di Indonesia, mengalami kesulitan mencari kapasitas penutupan objek risiko terbesar di Indonesia waktu ini (US$ 4.6 Milyar) – Berkshire Hathaway inilah yang akhirnya bisa menutupi kekurangannya.
Bedanya dengan peristiwa WTC 8 tahun lalu adalah kali ini mereka tidak bisa menyalahkan orang lain atas apa yang dialaminya; maka tak kurang dari Warren Buffet harus mengakui kebodohannya secara terbuka.
Dari keruntuhan-keruntuhan raksasa finansial dunia ini, sesungguhnya banyak hal yang negeri Indonesia yang kita cintai ini harus belajar. Bahwa kiblat system keuangan dunia yang selama ini kita contoh – ternyata tidak dapat menjadi contoh.
Mereka mengajarkan ke kita tentang Good Corporate Governance (GCG) bahkan setengah memaksakan pelaksanaannya, ternyata mereka sendiri tidak melaksanaknnya.
Mereka mengajarkan investasi yang prudent, risk management yang canggih – lagi-lagi sekedar teori; para pelaku investasi yang disana sangat disegani sekalipun – juga tidak melaksanakannya.
Kini kesempatan kita untuk bangkit dengan cara kita sendiri; Agama yang oleh Maha Pencipta sendiri sudah dinyatakan sempurna – tentu sangat memadai untuk kita jadikan pegangan. Kalau dalam hal keluar masuk kamar kecil saja ada aturannya di agama ini, tentu dalam hal yang sangat besar seperti pasar, uang , system ekonomi dlsb. pastilah agama ini punya tuntunannya yang sempurna. Tinggal tantangannya adalah bagaimana kita menggali mutiara-mutiara ini dari dasarnya, bukan dari system ekonomi barat yang di cocok-cocokkan dengan system Islam. Wallahu A’lam.
Copyright © 2009 Gerai Dinar. All Rights Reserved.
Joomla! is Free Software released under the GNU/GPL Licens
Alasan Fundamental Untuk Memilih Dinar…
1. Dinar emas adalah uang yang digunakan oleh Rasulullah SAW tidak hanya untuk jual beli, tetapi juga untuk penerapan syariah itu sendiri.
a. Nisab zakat yang diukur dengan 20 Dinar atau 200 Dirham.
b. Batasan Hukum potong tangan bagi pencuri batasannya adalah nisab pencuri ¼ Dinar.
c. Diyat atau uang darah [dibebaskan dari hukum qisas (dibunuh)] yang besarannya 1000 Dinar.
Lantas bagaimana kita bisa tahu seseorang menjadi wajib zakat atau malah sebaliknya berhak menerima zakat kalau ukurannya yang berupa Dinar atau Dirham saja kita tidak mengenalnya ?.
2. Fakta di dunia modern ini bahwa uang kertas tidak akan bertahan terlalu lama. Semua uang kertas yang ada di dunia modern ini, tidak ada satupun yang telah membuktikan dirinya bisa survive dalam seratus tahun saja. Bisa jadi nama uangnya masih ada, tetapi jelas daya belinya sangat jauh berbeda dalam rentang waktu tersebut.
Padahal disisi lain ada uang yang daya belinya terbukti tetap lebih dari 1400 tahun yaitu Dinar. Di jaman Rasulullah SAW 1 Dinar cukup untuk membeli kambing, saat inipun 1 Dinar bisa membeli kambing yang baik di Jakarta.
Grafik Harga Emas Harian - Mingguan - Bulanan -Tahunan
Investasi Emas : Koin Dinar, Emas Lantakan Atau Emas Perhiasan ?
Default value (nilai) uang kertas, saham,
Nah sekarang sama-sama investasi emas, mana yang kita pilih ? Koin Emas, Emas Lantakan atau Perhiasan ?
BACA SELENGKAPNYA...........
Selasa, 03 Maret 2009
Raksasa-Raksasa Yang Berguguran…
Investasi Emas, Why Not?
Emas dari dulu memang menjadi fenomena yang menarik hati. Memang benar apa yang dilakukan para orang tua jaman dulu yang gemar membeli emas atau tanah dari pada barang lainnya. Karena mereka tahu bahwa harga emas bakal naek terus dari tahun ke tahun. Investasi emas untuk jangka panjang (long term) memang sangat menjanjikan disamping simple juga tidak terlalu membutuhkan keahlian khusus untuk menjalankannya. Sama halnya dengan investasi tanah. Kendalanya mungkin pada keamanan penyimpanan emas itu sendiri, apakah di simpan di rumah atau di bank (Safe Deposit Box Bank). Perjalanan harga emas dari tahun ke tahun sangat fantastis, tahun 1998 harga emas per gramnya mencapai Rp 25,000,-, tahun 2004 sudah mencapai Rp. 90,000,-, sedangkan sekarang harga per gramnya per tanggal 29 Mei 2008 sudah mencapai Rp. 279,000,-. Memang harga emas belakangan ini sempat naik turun akibat fluktuasi harga minyak dunia. Ya, setidaknya kita perlu jeli untuk memanfaatkan peluang berinvestasi emas mengingat kondisi tersebut.
Kenapa Emas?
TEORI INVESTASI
Jangan Taruh semua Telor dalam satu keranjang. Pastikan investasi anda berada dalam beberapa instrumen invesatsi anda selain tanah, saham, obligasi, dan emas tentunya.
SEJARAH BERKATA
Sejarah membuktikan emas tidak memiliki efek inflasi (ZERO INFLATION EFFECT) dan cendrung stabil dengan nilai yang riil.
TEORI KELANGKAAN (SCARCITY)
Di beberapa negara terjadi penurunan produksi emas, sehingga menimbulkan kelangkaan (scarcity) emas di masyarakat sedangkan permintaan terhadap emas meningkat. Hal ini bisa memicu kenaikan harga emas.
(Ditulis oleh : Gede Suarnaya, dari berbagai sumber)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar